Perempuan single bernama lengkap Devina Dea ini berumur 20
tahun adalah seorang Mahasiswi. Devina ditemui di kosannya yang terletak dekat
dengan kampusnya yaitu Binus Syahdan, di Jakarta Barat.
Arti waktu luang bagi devina adalah waktu dimana dia bisa
santai dan nikmatin waktu tersebut dengan dirinya sendiri, karena memang kegiatan
devina lumayan banyak, jadi waktu luang baginya sangat berarti.
Devina memiliki kegiatan yang banyak dikarenakan dia ada
seorang atlet karate. Awalnya Devina ikut karate pada usia 10 tahun, dan sekarang
dia udah masuk ke tim PELATDA DKI Jakarta untuk PON 2014. Alasan devina untuk
terjun di karate pertama hanya ikut-ikutan saja karena ingin tau, namun pelatih
karatenya menyuruh Devina untuk ikut event-event lalu Devina menjadi juara
terus, dan keterusan sampai sekarang. Aktifitas Devina adalah latian, latiannya
bisa 6-10kali, menuntut Devina untuk latihan keras agar bisa juara di setiap
event.
“Karate tuh kan bela
diri dari jepang ya dan dia itu mengajarkan banget yang namanya disiplin, terus
menghargai orang lain, sopan santun, tata krama, sedikit sih merubah hidup gue.” Ungkap Devina saat ditanyakan pengalamannya saat karate.
Di waktu luangnya yang panjang, Devina habiskan untuk
travelling. Dia memang mempunyai cita-cita untuk bisa bekerja di media-media
travelling seperti national geographic yang bisa menampung hobi travellingnya
tersebut.
Devina sangat suka travelling ke gunung. Gunung yang pernah
dikunjungi beberapa diantaranya adalah semeru, gunung gede, pangrango,
papandayan,sumbing, merapi, dan lainnya. Devina lebih suka naik gunung ala
backpacker, disamping karena hemat biaya, backpacker juga memiliki keseruan
tersendiri.
Aktifitas di gunung, biasanya tujuan para pendaki memang
untuk sampai dipuncak, namun ada juga kegiatan lain selain mendaki gunung, biasanya
ada kegiatan-kegiatan komunitas pendaki yang suka mengadakan kegiatan seperti
gathering atau kegiatan edukasi mendaki untuk siswi SMA.
“Biasanya kita naik gunung kan
nge-camp ya dan disitu kita jadi ajang buat lebih deket lagi sama temen2
sendiri, ngumpul bareng buat tau satu sama lain.”
Salah satu memorable experience yang dialami Devina paling
dahsyat waktu dia naik ke Semeru, medan semeru waktu dekat ke puncaknya penuh
dengan pasir dan butuh keinginan untuk menuju puncaknya. Hal itu menjadi pelajaran
ketika punya tujuan harus kita raih gimanapun hambatannya.
“Hobi gue naik gunung
dan karate banyak banget ngasih gue pelajaran berharga buat hidup gue disini di
bawah di kota, apalagi kalo digunung serba terbatas ya, sifat manusia itu
aslinya keluar kalo di gunung, kayak yang egois tuh bisa keliatan, ato yang ga
peduli sama orang lain semuanya bisa keliatan di gunung, karna digunung tuh
terbatas, jadi kalo kita mentingin diri sendiri keliatan banget, semuanya
ngasih pelajaran ke gue.”
Annoying experience dirasakan oleh Devina ketika dia ingin
buang air kecil dan tidak sengaja menginjak kotoran binatang di semak-semak,
dan juga pernah Devina tidak sengaja minum air dari aliran yang tidak langsung
ternyata berasal dari jamban.
Biasanya pendaki mengincar keindahan alam dari atas puncak
gunung, biasanya mereka keatas untuk mengejar sunrise/ sunset, moment-moment
dimana cahaya dan pemandangannya bagus,
“Puncak bukan segala-galanya
lah ya. Yang gue rasain pasti kalo kita udah sampe sama tujuan kita mendaki ya puas
bangga aja, kaya lo punya tujuan hidup dan lo bisa meraihnya lo puas, seneng, bangga,
apalagi pas diatas lo ngliat ternyata pemandangan alamnya itu indah banget dan
disitu kita ngerasa tuh Tuhan besar banget, kita ngerasa kecil banget diantara
alam yang segitu luas, disitu gue juga ngerasa bersyukur udah dikasih
kenikmatan sgini banyak.”
Devina memilih untuk travelling ke gunung, karena menurutnya
semua orang bisa ke pantai, tapi kalo naik
gunung butuh tekad kuat, keberanian, mental yang kuat. Devina juga pernah tidur
di gudang minimarket di perjalanannya menuju Dieng.
“Itulah pait manisnya sensasi traveling, kalo punya duit banyak
bisa nyewa hotel segala macem, saat duit terbatas ada tantangan sendiri gue harus
ngapain, kalo hidup kita susah kita harus cari cara buat survive”
Ketika ditanyakan obyek wisata apa yang diharapkan ada di
Jakarta, yang belum ada di Jakarta,
“Yang di harepin pengen banget jakarta punya hutan kota lebih
banyak lagi, makin lama isu global warming gabisa di remehin lagi, jakarta
terlalu padet, resapan air gaada, hutan kota untuk kita bernapas buat
keberlangsungan hidup manusia, jangan lagi lahan-lahan kosong dijadiin
bangunan, kalo kita mau olahraga ato rekreasi gausah jauh-jauh, hutan kota juga
menarik lah untuk ngisi waktu luang dan emang manfaatnya banyak banget.”
Ketika ditanyakan aktifitas apa saja yang diharapkan bisa
dilakukan di hutan kota,
“Tempat kumpul-kumpul sama temen, yg cowo-cowo bisa main bola
bareng, fotografer bisa ngasah skill fotografi, yg udah berkeluarga ngajak anak-anaknya
main keluar sesuka hati dia, yg paling penting ngebuat kota lebih bersih,
udaranya dan semua-muanya.”
Satu kata yang menggambarkan Leisure/ Waktu luang
“KEBEBASAN”
#JakartaReposeProject
Marketing
PMBS 2012
Adita
Putri
No comments:
Post a Comment