Monday, September 29, 2014

STORY #6




Perempuan single bernama lengkap Devina Dea ini berumur 20 tahun adalah seorang Mahasiswi. Devina ditemui di kosannya yang terletak dekat dengan kampusnya yaitu Binus Syahdan, di Jakarta Barat.
Arti waktu luang bagi devina adalah waktu dimana dia bisa santai dan nikmatin waktu tersebut dengan dirinya sendiri, karena memang kegiatan devina lumayan banyak, jadi waktu luang baginya sangat berarti.
Devina memiliki kegiatan yang banyak dikarenakan dia ada seorang atlet karate. Awalnya Devina ikut karate pada usia 10 tahun, dan sekarang dia udah masuk ke tim PELATDA DKI Jakarta untuk PON 2014. Alasan devina untuk terjun di karate pertama hanya ikut-ikutan saja karena ingin tau, namun pelatih karatenya menyuruh Devina untuk ikut event-event lalu Devina menjadi juara terus, dan keterusan sampai sekarang. Aktifitas Devina adalah latian, latiannya bisa 6-10kali, menuntut Devina untuk latihan keras agar bisa juara di setiap event.

“Karate tuh kan bela diri dari jepang ya dan dia itu mengajarkan banget yang namanya disiplin, terus menghargai orang lain, sopan santun, tata krama, sedikit sih merubah hidup gue.” Ungkap Devina saat ditanyakan pengalamannya saat karate.

Di waktu luangnya yang panjang, Devina habiskan untuk travelling. Dia memang mempunyai cita-cita untuk bisa bekerja di media-media travelling seperti national geographic yang bisa menampung hobi travellingnya tersebut.
Devina sangat suka travelling ke gunung. Gunung yang pernah dikunjungi beberapa diantaranya adalah semeru, gunung gede, pangrango, papandayan,sumbing, merapi, dan lainnya. Devina lebih suka naik gunung ala backpacker, disamping karena hemat biaya, backpacker juga memiliki keseruan tersendiri.
Aktifitas di gunung, biasanya tujuan para pendaki memang untuk sampai dipuncak, namun ada juga kegiatan lain selain mendaki gunung, biasanya ada kegiatan-kegiatan komunitas pendaki yang suka mengadakan kegiatan seperti gathering atau kegiatan edukasi mendaki untuk siswi SMA.



“Biasanya kita naik gunung kan  nge-camp ya dan disitu kita jadi ajang buat lebih deket lagi sama temen2 sendiri, ngumpul bareng buat tau satu sama lain.”

Salah satu memorable experience yang dialami Devina paling dahsyat waktu dia naik ke Semeru, medan semeru waktu dekat ke puncaknya penuh dengan pasir dan butuh keinginan untuk menuju puncaknya. Hal itu menjadi pelajaran ketika punya tujuan harus kita raih gimanapun hambatannya.




“Hobi gue naik gunung dan karate banyak banget ngasih gue pelajaran berharga buat hidup gue disini di bawah di kota, apalagi kalo digunung serba terbatas ya, sifat manusia itu aslinya keluar kalo di gunung, kayak yang egois tuh bisa keliatan, ato yang ga peduli sama orang lain semuanya bisa keliatan di gunung, karna digunung tuh terbatas, jadi kalo kita mentingin diri sendiri keliatan banget, semuanya ngasih pelajaran ke gue.”

Annoying experience dirasakan oleh Devina ketika dia ingin buang air kecil dan tidak sengaja menginjak kotoran binatang di semak-semak, dan juga pernah Devina tidak sengaja minum air dari aliran yang tidak langsung ternyata berasal dari jamban.
Biasanya pendaki mengincar keindahan alam dari atas puncak gunung, biasanya mereka keatas untuk mengejar sunrise/ sunset, moment-moment dimana cahaya dan pemandangannya bagus,


“Puncak bukan segala-galanya lah ya. Yang gue rasain pasti kalo kita udah sampe sama tujuan kita mendaki ya puas bangga aja, kaya lo punya tujuan hidup dan lo bisa meraihnya lo puas, seneng, bangga, apalagi pas diatas lo ngliat ternyata pemandangan alamnya itu indah banget dan disitu kita ngerasa tuh Tuhan besar banget, kita ngerasa kecil banget diantara alam yang segitu luas, disitu gue juga ngerasa bersyukur udah dikasih kenikmatan sgini banyak.”

Devina memilih untuk travelling ke gunung, karena menurutnya semua orang bisa  ke pantai, tapi kalo naik gunung butuh tekad kuat, keberanian, mental yang kuat. Devina juga pernah tidur di gudang minimarket di perjalanannya menuju Dieng.

“Itulah pait manisnya sensasi traveling, kalo punya duit banyak bisa nyewa hotel segala macem, saat duit terbatas ada tantangan sendiri gue harus ngapain, kalo hidup kita susah kita harus cari cara buat survive”

Ketika ditanyakan obyek wisata apa yang diharapkan ada di Jakarta, yang belum ada di Jakarta,



“Yang di harepin pengen banget jakarta punya hutan kota lebih banyak lagi, makin lama isu global warming gabisa di remehin lagi, jakarta terlalu padet, resapan air gaada, hutan kota untuk kita bernapas buat keberlangsungan hidup manusia, jangan lagi lahan-lahan kosong dijadiin bangunan, kalo kita mau olahraga ato rekreasi gausah jauh-jauh, hutan kota juga menarik lah untuk ngisi waktu luang dan emang manfaatnya banyak banget.”

Ketika ditanyakan aktifitas apa saja yang diharapkan bisa dilakukan di hutan kota,

“Tempat kumpul-kumpul sama temen, yg cowo-cowo bisa main bola bareng, fotografer bisa ngasah skill fotografi, yg udah berkeluarga ngajak anak-anaknya main keluar sesuka hati dia, yg paling penting ngebuat kota lebih bersih, udaranya dan semua-muanya.”

Satu kata yang menggambarkan Leisure/ Waktu luang

“KEBEBASAN”


#JakartaReposeProject
Marketing PMBS 2012
Adita Putri


No comments:

Post a Comment